Asal Usul Kurban : Dari Nabi Ibrahim sampai Idul Adha

Sejarah kurban dalam Islam memiliki akar yang dalam dan dapat ditelusuri dalam Al-Qur’an.

Dalam Islam, kurban merupakan ibadah yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian dan rasa syukur kepada Allah. Ia biasanya dilaksanakan pada hari raya Idul Adha. Sejarah kurban tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim AS, yang diuji oleh Allah dengan perintah untuk mengorbankan putranya, Isma’il. Allah ingin menguji ketaatan Ibrahim.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعۡىَ قَالَ يٰبُنَىَّ اِنِّىۡۤ اَرٰى فِى الۡمَنَامِ اَنِّىۡۤ اَذۡبَحُكَ فَانْظُرۡ مَاذَا تَرٰى​ؕ قَالَ يٰۤاَبَتِ افۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُ​ سَتَجِدُنِىۡۤ اِنۡ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيۡنَ‏

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka bagaimanakah pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insyā Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.'” (Surah As-Saffat, 37:102).

Ketika Ibrahim bersiap untuk melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantikan Isma’il dengan seekor domba sebagai tanda rahmat-Nya. Ini menandai pentingnya kurban dalam tradisi Islam.

وَفَدَيۡنٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيۡمٍ‏

“Dan Kami tebus anaknya dengan seekor sembelihan yang besar.” (Surah As-Saffat, 37:107).

Kurban kemudian menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan dalam syariat Islam, sebagai bentuk syukur dan pengorbanan. Setiap tahun, umat Islam disunahkan untuk menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba pada hari raya Idul Adha. Kurban merupakan bentuk amal dan solidaritas sosial, di mana daging kurban dibagikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Selain sebagai bentuk ibadah, kurban juga mengajarkan nilai-nilai pengorbanan, kepedulian sosial, dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan.

Dengan memahami sejarah kurban dalam Al-Qur’an, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh penghayatan dan kesadaran akan makna di baliknya.